Pakar psikologi menyatakan bahwa judi online dapat memiliki dampak serius pada anak remaja, baik secara emosional maupun psikologis. Remaja yang terpapar judi online cenderung mengalami kecanduan, yang mengarah pada masalah perilaku seperti kecemasan, stres, dan depresi. Lebih lanjut, kecanduan ini dapat mengganggu perkembangan kognitif mereka, mengalihkan perhatian dari pendidikan, dan merusak hubungan sosial dengan teman sebaya maupun keluarga. Para ahli juga memperingatkan bahwa perjudian online dapat menumbuhkan persepsi salah mengenai uang dan kesuksesan, yang dapat mempengaruhi pola pikir remaja dalam jangka panjang.

Menurut psikolog, remaja yang terlibat dalam judi online seringkali berusaha mencari pelarian dari masalah pribadi atau tekanan sosial. Mereka mungkin merasa kesepian, tidak dihargai, atau tidak memiliki tujuan hidup yang jelas, yang menyebabkan mereka mencari kenikmatan instan melalui perjudian. Akibatnya, remaja menjadi lebih rentan terhadap gangguan mental seperti depresi, gangguan kecemasan, dan bahkan gangguan perilaku yang lebih serius seperti agresi atau kekerasan​.

Selain itu, kebiasaan berjudi online yang terus berkembang di kalangan remaja juga berpotensi merusak kemampuan mereka untuk membuat keputusan yang rasional. Mereka cenderung tidak memahami sepenuhnya konsekuensi dari tindakan mereka, baik dalam hal keuangan maupun sosial. Hal ini bisa mempengaruhi kualitas hidup mereka di masa depan, termasuk dalam hal karier dan hubungan interpersonal​.

Pakar juga mengungkapkan bahwa pentingnya peran keluarga dan pendidikan dalam melindungi remaja dari pengaruh judi online. Penyuluhan tentang bahaya judi, serta pengawasan lebih ketat terhadap penggunaan internet, menjadi langkah yang diperlukan untuk mencegah remaja terjerumus dalam kecanduan judi. Pendidikan mengenai nilai-nilai positif dan cara menghadapi masalah secara sehat menjadi kunci dalam melindungi generasi muda dari dampak negatif judi online.



Post Terkait